Sabtu, 30 Mei 2009

KASIH SEJATI Apakah dia cocok buatku? Pertanyaan itulah yang sering kita lontarkan kalo mempertimbangkan soal jodoh. Kita menimbang kualitas calon pacar supaya kita enggak kecewa kelak kemudian hari. Tapi pernahkah kita berfikir, “Apakah aku cocok buat dia?” Apakah kita mempertimbangkan kualifikasi kita sendiri agar memenuhi kebutuhan pasangan kita? ternyata pertanyaan itu jarang banget kita pikirkan. Ternyata kita egois banget, yah? Kita beranggapan bahwa diri kita ini udah sempurna, sedangkan pasangan kita masih perlu memperbaiki diri. Kita ngakunya sayang, tapi ternyata lebih memperhatikan apa yang kita inginkan daripada apa yang diinginkan kekasih kita, inikah namanya cinta?

Cinta yang sesungguhnya tentu saja enggak seperti itu. cinta adalah memberikan yang terbaik bagi orang yang kita kasihi, bahkan dengan pegorbanan. Cinta sejati memikirkan kepentingan orang yang kita kasihi. Kita bahkan bersedia mengubah keegoisan kita dengan pengertian dan penerimaan.kita berupaya menjadi pribadi yang lebih baik, sebagai ponolong yang suportif bagi kekasih kita. kita ingin dapat mengerti dan memahami daripada keinginan untuk dimengerti dan dipahami.

Kalo selama ini kita masih banyak berantem karena saling menuntut untuk dimengerti perikasa baik-baik apakah cinta yang kita berikan ataukah keegoisan yang sedang kita banggakan? Dari pada berfokus pada apa yang harus di ubah oleh pasangan kita, yuk kita belajar mengubah apa yang harus diubah dalam diri kita sendiri dulu.

So, kalo kita bener-bener mencintai doi, tentu mulai sekarang kita akan belajar berfikir beda. Berhentilah menuntut dan mulailah berubah. Demikina juga dengan kasih kita kepada Tuhan. Jangan selalu menuntut Tuhan untuk ada bagi kita, tapi renungkanlah juga kapan kita ada bagi Dia.pikirkan cara untuk menyenangkan hati-Nya, karena dialah kasih sejati kita. apa hal-hal yang haruss kita ubah dalam diri kita agar kita membuat-Nya tersenyum? Apakah ada kebiasaan dosa ang harus ita buang, kemalasan yang harus disingkirkan dan tabiat enggak baik yang melukai hati-Nya? Belajar mencintai dengan cara Allah. Karena kasih itu memberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar